Café Bahasa

Venue for Language Enthusiasts

Word-to-go: “Doch”

Dear language enthusiasts,

Selamat datang di German word of the day!

Kali ini kita akan mempelajari penggunaan kata:

DOCH

Ready to grab your word-to-go?

Doch (dibaca – DOH) lumayan rumit untuk dimengerti tetapi penting untuk dipelajari. Kenapa rumit? Karena artinya itu tergantung konteks penggunaannya. Seperti kata sih, dong, kan – kalau ada tanya ke kita, apa artinya? Hmm… ya sulit untuk dijelaskan langsung. Harus ada contoh kalimatnya, baru deh bisa diterjemahkan. Kenapa penting? Karena doch sangat sangat sering dipakai di percakapan sehari-hari dalam bahasa Jerman.

Di artikel ini, penggunaan kata doch yang cukup sering akan dijelaskan, supaya kalian kurang lebih dapat mengerti kapan dan dimana ‚doch‘ dipakai. Semakin sering kalian berkomunikasi dengan orang Jerman, semakin kalian punya feeling dan percaya diri, kapan saatnya menggunakan kata ini.

Ayo kita lihat!

1. Doch – untuk membantah dan meluruskan pernyataan negativ

Ini adalah bentuk penggunaan tersering dari kata doch.

Contoh:
♣ : Du bist nicht groß! – Kamu tidak tinggi.
♦ : Doch, bin ich. – Tidak, aku tinggi, kok.

♣ : Du hast die Hausaufgabe noch nicht gemacht, oder? – Kamu belum mengerjakan PR, kan?
♦ : Doch, ich habe sie schon gemacht. – Itu tidak benar, aku sudah mengerjakannya.

♣ : Ich bin klüger als Du. -Aku lebih pintar dari kamu.
♦ : Nein, bist Du nicht. – Tidak, kamu tidak lebih pintar dari aku (Ini kalimat negativ).
♣ : Doch! – Tentu saja! (dibantah dengan doch)

Catatan!
Doch tidak bisa dipakai di kalimat yang normal. Hanya kalimat negativ.
♣ : Du bist groß. (Bukan kalimat negativ)
♦ : Doch! (Ini jawaban yang salah )

Jawaban yang tepat, misalnya:
Ja, ich bin groß
Nein, ich bin nicht groß


Teman-teman masih ingin satu contoh kalimat negativ lainnya?
♣ : Ist das kein Schlafzimmer? – Apakah itu bukan tempat tidur?
♦ : Doch, das ist ein Schlafzimmer. -Tentu saja, itu tempat tidur.

2. Doch – untuk menegaskan pernyataan yang tak diduga sebelumnya

Pertama-tama, ayo teman-teman kita lihat perbedaan di antara kedua kalimat di bawah ini.

♣ : Ich habe morgen Zeit. -Aku punya waktu besok.
♣ : Ich habe morgen doch Zeit. –Ternyata aku punya waktu besok! (Aku kira, aku tidak punya)

Di kalimat pertama, opini ku dari awal sudah jelas dan tidak berubah. Sedangkan di kalimat kedua, aku berubah pikiran. Sebelumnya, aku pikir tidak punya waktu, ternyata tiba-tiba aku punya!

♣ : Hast Du den Pudding schon probiert? -Kamu sudah coba pudding itu?
♦ : Ja und er hat mir doch geschmeckt! – Sudah dan ternyata aku suka itu! (Aku kira, aku tidak suka).

3. Doch – melembutkan kalimat perintah, supaya menjadi seperti ajakan

♣ : Wir gehen in den Park joggen. Komm doch mit! -Kita pergi berlari di taman. Ayo ikut!

♣ : Mach es doch jetzt. –Ayo, lakukanlah itu sekarang. (Mach es jetzt akan lebih kasar)

♣ : Mach doch das Fenster auf, es ist stickig hier! -Ayo, buka jendelanya, disini sumpek. (“Buka jendelanya” terdengar lebih kasar)

4. Doch – meyakinkan pernyataan yang memang sudah jelas

♣ : Du weißt doch, wie sehr ich Brot mag. -Kamu tahu, kan betapa sukanya aku dengan roti. (kamu sudah tahu dan dengar sebelumnya tentang opiniku)

♣ : Du erkennst sie doch! Kamu pasti mengenali dia, kan?

♣ : Ich habe dir doch gesagt, dass diese Fahrt anstrengend ist. -Aku sudah bilang ke kamu, kan? Kalau perjalanan ini melelahkan.

5. Doch – “tapi tetap harus”

♣ : Es ist schon spät, doch muss ich diesen Brief zu Ende schreiben. -Ini sudah larut, tapi aku tetap harus menulis surat ini sampai selesai.

♣ : Der Kuchen ist lecker, doch muss ich den leider wegschmeißen. Kuenya enak, tetapi aku tetap harus membuangnya.

6. Doch – memberi penegasan kepada kalimat

♣ : Bali? Das ist doch cool! -Bali? Wow, itu keren lah! (It’s really really cool! Don’t you think so?)

♣ : Ah, das ist doch sehr einfach! -Ah, itu sih gampang! (Itu memang betul-betul gampang! Kamu yakin, tidak bisa?)


Aku harap artikel ini membantu kalian, memang banyak sekali cara penggunaannya, kan? Mungkin kalian akan menemukan bentuk doch yang lain dalam keseharian. Jangan kuatir, apabila kalian butuh waktu 3-6 bulan untuk benar-benar mengerti bagaimana memakai kata ini – semakin sering kalian berbicara dengan native speaker, semakin yakin kalian bagaimana menggunakan kata doch.

Kalau ada pertanyaan atau contoh lain, silahkan tinggalkan komen di bawah ini.

So, you’ve already got your word to go today? Nein? Oder doch?

Selamat memulai hari indahmu!

2 Replies to “Word-to-go: “Doch””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: